Sebaik-baiknya teman adalah amal
Sebaik-baiknya harapan adalah doa
Sebaik-baiknya waktu adalah sholat di seperempat malam
Sebaik-baiknya harta adalah anak yang sholeh dan sholeha
Sebaik-baiknya guru adalah orang tua
Sebaik-baiknya ilmu adalah yang bermanfaat
Sebaik-baiknya agama adalah iman
Sebaik-baiknya cinta adalah memberi
Sebaik-baiknya belajar adalah kemauan
Sebaik-baiknya pedoman adalah sunnah Nabi Muhammad SAW
Sebaik-baiknya berdiam adalah puasa
Sebaik-baiknya petunjuk adalah AlQur'an
Sebaik-baiknya pekerjaan adalah menolong orang lain
Sebaik-baiknya rezeki adalah halal
Sebaik-baiknya sabar adalah memaafkan
Sebaik-baiknya tempat adalah surga
Sebaik-baiknya kenangan adalah menulis
Sebaik-baiknya kerjakeras adalah proses
Sebaik-baiknya alasan adalah niat
Sebaik-baiknya pilihan adalah masa depan
Sebaik-baiknya guru adalah masa lalu
Sebaik-baiknya pasangan adalah cerminan diri
Aku pernah bilang bahwa aku adalah seorang lulusan sarjana komunikasi, aku paham sedikit banyak mengenai penyiaran radio dan tv, aku juga memiliki modal pengalaman 7 bulan sebagai jurnalis online sebelum aku lulus kuliah, prestasiku juga banyak dan aku terlalu sombong menongak bahkan menegaskan bahwa aku tidak suka berkerja kantoran, duduk dibelakang meja apalagi di sebuah Bank. Itu bukanlah aku, bukanlah passion ku.. Semua berubah, ketika aku mengundurkan diri menjadi jurnalist infotainment di media online pesatnews.com pada desember 2012 lalu, aku resmi menjadi seorang pengangguran. Beda rasanya, ketika kita baru lulus dan menunggu pekerjaan dengan posisi aku yang saat itu lulus malah berhenti berkerja. Lalu, aku harus rajin mengirimkan email, datang ke job expo agar aku bisa mendapatkan kerja. Beberapa media sudah ku datangi, namun tak satupun meloloskan aku dari nasib ini. Aku mulai luluh, aku mengubah pola pikirku. Aku tak bisa diam dirumah tanpa gaji. Aku coba melamar di bank
Komentar
Posting Komentar