Langsung ke konten utama

Review hotel Horison Ciledug





Hello selamat tahun 2020! Meski, tahun ini diawali dengan banjir namun itu bukan menjadi alasan untuk nggak bersyukur dan bahagia atas segala nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita. Gak kayak malam tahun baru 2018 jalan-jalan ke luar kota. tahun ini, aku, suami dan anakku bermalam di kontrakan aja. Ini karena cuti awal tahun atau tgl 1 nya nggak di approve kantor. Maklum kerja di media kudu siap lahir batin kalo nggak bisa liburan ditengah orang-orang normal liburan. Tapi, karena musibah banjir yang menggenangi wilayah dekat kantor atau akses menuju ke kantor jadi terputus. Akupun tetap nggak bisa masuk kerja. Tapi ku tetap melaporkan banjir di sekitar kontrakan. Bukan cuma jadi penikmat nonton banjir, alhamdulillah rumah mama kebagian banjir sampai leher orang dewasa. Alhasil, scoopy yang kubeli dari gaji semasa kerja di Bank Mandiri 7 tahun lalu tenggelam.

eiitss... sabar ya dengerin aku curhat di awal. Hahaha.. Jadi, di tgl 2 aku dan anakku dapet kado dari suami yakni nginep di hotel. Meskipun masih di Ciledug juga tapi aku tuh senengnya seneeeeeng banget 😂. Yaps, Hotel Horison Ciledug yang tepatnya depan Universitas Budi Luhur dan halte transjakarta- Adam Malik ini menjado tempat kami liburan sejenak. Saat nulis ini aku lagi duduk di sofa kamar sambil memandang ke luar jendela. Ya, emang sih pemandangannya cuma Apartemen gate away dan lalu lintas ciledug. Tapi ada di hotel ini ga terasa ada di ciledug kok.

Kita mulai reviewnya yuk!

Keunggulan yang aku rasakan.

1. Begitu masuk ke lobby hotel waw ini enak bgt langsung atmosfernya bener-bener ngga terasa di Ciledug. Sofa empuk, cuitan burung, dan disiapin coffee dan air putih buat menunggu. Desainnya menurutku bagoooss.

2. Kamar. Meskipun cuma deluxe pas pertama kali buka pintu. Waww!! Nyaman, besar, bersih dan enak banget pokoknya. Betah banget!

- AC dingin
- Tv LED ukurannya besar
- Kasur sayangnya dapet 2 single bed
- ada pilihan smooking atau no smooking
- Jendela luas
- Kamar mandi enak luas (shower) air panas berfungsi. Peralatan lengkap

3. Pelayanan memuaskan. Semua pegawainya ramah dan selalu menyapa tersenyum ikhlas.

4. Kolam renang. Nggak terlalu besar tapi cukuplah buat anak. Namun ku belum mencoba karena drama dari kemaren sore pas dateng lagi repair atau pemeliharaan gitu. Pas sekarang udah bisa anakku malah bobo.

5. Sarapan. Rasanya standart tapi ada 2 makanan yang jadi favorit ayam bumbunya dan mie gorengnya. Pilihannya variasi banyak bgt! Puaslah makannya.

Untuk penilaian keseluruhan aku sih 8,5 ya enak banget. Dan bakal balik lagi kalo iseng dan bete di rumah hihi..

kekurangannya cuma 1 kemaren kesel bgt pas check in nunggu hampir 1 jam. Padahal pesennya dari traveloka udah dari 1 minggu lalu. Tapi, pas udah sampe kamar hilang semua keselnya 😂😂😂. Mungkin karena masih suasana liburan tahun baru kali ya dan kamarnya pun emang full loh tak tersisa. Entah mengapa aku merasa agak banyak nyamuk disini, sampai telepon minta tolong di semprotin.


Di hari kedua dapat kejutan tak disengaja. Ceritanya gini, suami abis berenang sore terus liat2 ada buffet dinner. Dia tanya, harganya 80.000/orang. Karena mulai bosen makan beli gofood atau grabfood kita memutuskan yaudah deh makan buffet aja (padahal dalem hati kepikiran  gile masa abis 160 rebu nih). Pas turun kebawah ditanya nomor kamar dan di cek kota free. Kita berdua terheran sambil menduga2 apa penyebab free tersebut apa karena kita sempet bete waktu check in. Hehe.. berbeda dengan sarapan, makanan buffe dinner ini hampir enak semuanya.. waaah rejeki banget deh 😄.



Oiya aku suami dan anakku ke hotel naik motor loh! Saking deketnya dan mager kalau harus ngegrabcar atau ngegocar. Awalnya, aku rada gak yakin emang ada ya ke hotel naik motor pas udah sampe ada parkirannya dan banyak jg yang motoran 😄. Demikian reviewku di awal tahun 2020! Semoga Allah senantiasa memberikan rezeki biar bisa liburan dan nulis blog lagi hehe amin..













Komentar

Postingan populer dari blog ini

im collector!

Aku pernah bilang bahwa aku adalah seorang lulusan sarjana komunikasi, aku paham sedikit banyak mengenai penyiaran radio dan tv, aku juga memiliki modal pengalaman 7 bulan sebagai jurnalis online sebelum aku lulus kuliah, prestasiku juga banyak dan aku terlalu sombong menongak bahkan menegaskan bahwa aku tidak suka berkerja kantoran, duduk dibelakang meja apalagi di sebuah Bank. Itu bukanlah aku, bukanlah passion ku.. Semua berubah, ketika aku mengundurkan diri menjadi jurnalist infotainment di media online pesatnews.com pada desember 2012 lalu, aku resmi menjadi seorang pengangguran. Beda rasanya, ketika kita baru lulus dan menunggu pekerjaan dengan posisi aku yang saat itu lulus malah berhenti berkerja. Lalu, aku harus rajin mengirimkan email, datang ke job expo agar aku bisa mendapatkan kerja. Beberapa media sudah ku datangi, namun tak satupun meloloskan aku dari nasib ini. Aku mulai luluh, aku mengubah pola pikirku. Aku tak bisa diam dirumah tanpa gaji. Aku coba melamar di bank

partner hidupku

Mungkin ini adalah pengalaman calon ibu. Gak kaya kebanyakan orang kehamilan diisi dengan ngidam pengen makan ini itu. Aku justru gak nafsu makan mulai dari 4 minggu kehamilan hingga kini memasuki 14 minggu berdasarkan hitungan dokter. Beberapa orang yang berpengalaman pasti akan support dan bilang "namanya juga hamil." Setiap kali aku ngeluh enek dan gak nafsu makan. "Paksain makan, biar enek muntah harus paksa aja kasian bayinya." Hampir tiap orang terdekat ngomong seperti ini. Mana mungkin aku gak kasian sama anakku sendiri? Mana mungkin aku gak mau memberikan nutrisi dan gizi buat anakku? Aku mengalami morning sickness sepanjang waktu, selagi bisa makan aku pasti makan, tapi kalo emang beneran nggak bisa, bukannya aku gak mau usaha dan gak mau berjuang. Mual yang parah sampai air putih juga nggak ketelan. Aku akhirnya tumbang dan perlu perawatan agar mual hilang dan bisa makan dan minum lagi. Beruntungnya aku memiliki suami yang tulus, ikhlas dan percaya