Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Betapa kematian itu sangatlah dekat

Pernah suatu hari aku dan suami ngobrol sebelum tidur. "Pernah nggak sih kamu kepikiran mati?"Tanya suami, Segera ku jawab pernah ini beberapa hari ini aku kepikiran begitu. Lebih tepatnya takut mati, nggak siap. Padahal siap nggak siap kalau sampai sudah waktunya Allah minta kita pulang, kita bisa apa? Beberapa kali aku kepikiran betapa dekatnya kematian itu. Salah satunya kalo berangkat kerja shubuh. Aku selalu berdoa Allah berikan aku keselamatan, karena kematian bisa karena kecelakaan. Selain itu, tiap liat postingan di instagram ada yang ditinggal pasangan hidupnya atau anaknya. Hal ini yang kerap kali bikin nangis. Ya Allah diantara aku, suami dan anakku siapa yang kelak dipanggil lebih dulu? Apakah sampai usiaku melihat anakku tumbuh sukses menikah dan memiliki anak? Di sisi lain, ku melihat begitu kuatnya mereka yang harus kehilangan orang-orang terkasihnya. Kadang, membuat aku bersyukur dan terus berdoa semoga Allah senantiasa memberikan aku,suami dan anakku kese

Semua pasti berubah

Semakin dewasa semakin males berpura-pura. Semakin males terbuka dan cenderung membatasi diri dengan siapa saja. Berbicara seperlunya, bercanda ala kadarnya dan memilih untuk bersahabat dengan suami dan anak saja 😁. Beredar banyak postingan yang bilang bahwa apa yang sedang aku rasakan saat ini adalah hal yang wajar. Ada teman dekat yang saat ini nggak ngerti kenapa gak mau diajak ketemuan bahkan nggak bales chat,haha.. Padahal, dulu sempet takjub sama tulisan "Suatu saat ketika lo denger orang nyebut nama gue, lo bakal bilang, ya dia sahabat saya" cailaaah.. ternyata pas di usia segini rasanya udah biasa aja. Gak baper kayak dulu kalau temen tiba-tiba nggak ada kabar atau nggak main lagi sama kita.  Fenomena ini terjadi karena perubahan rutinitas kita punya teman baru, "sahabat" kita juga begitu. Yes, everything has changes! Nggak ada yang abadi. Meski, nggak semua orang sih ngerasain hal kayak gue, jujur gue juga masih suka iri kalo liat temen-temen pamer kebe

Sovi Mau Jual Suara

Menjadi penyulih suara adalah impian buat aku. Dengan bakat senang tampil, membuat aku aktif di beberapa organisasi sekolah dan akhirnya berlabuh di STIKOM Interstudi Jakarta dengan konsentrasi penyiaran. Di kampus aku belajar banyak sekali soal dunia penyiaran baik Radio maupun televisi. Tapi hati ini jatuh hati pada siaran Radio. Karena theatre of mind nya kali ya bikin penasaran. Selain aktif dalam unit kegiatan siswa (Ukm) photografi aku juga terdaftar sebagai #AnakRadio kampus Interadio. Aku bertugas menjadi produser yang kadang-kadang juga siaran. Karena begitu asyiknya dengan dunia Radio akupun memilih tugas akhir aku karya Radio yang meluluskan aku Menjadi sarjana ilmu komunikasi dengan nilai A. Akhirnya, memang Radio menjadi tempatku kembali. Meski sempat bekerja di bank menjadi desk collection. Kini aku sudah 4 tahun lebih gabung menjadi produser di Radio Elshinta. Pengalaman yang luar biasa, selain produser aku pun mengisi suara newsflash, feature olahraga, feature foku

Xing Fu Tang minuman hits anak instagram

Sempet bingung dan penasaran liat antrean minuman ini, apa enaknya sih? Tiap kali ke mall liat antrean panjang banget. Beberapa temen juga posting di instagramnya pamer foto sambil nulis "rela deh ngantre 2 jam, demi minuman ini." Gokil! Ditengah keisengan gue dengan selvi (temen kantor) dan lagi bosen ngopi terus akhirnya kita memutuskan buat grabfood minuman ini. Brown sugar milk boba. Seharga 34.000 (diskonan grabfood) dengan ongkir dari lippo mall puri indah ke joglo yang seharga sama dengan minumannya. Waw banget!. Untung ada diskon. Jadi tetep beli. Nunggu sejaman karena drivernya sempet cancel (mungkin males antre panjang) dan dapat driver baru lagi. Sampailah si xing fu tang ini di joglo. Xing Fu Tang ini adalah minuman Taiwan. Milktea yang soft banget rasanya tapi creamy. Karena pas nyobain ini lebih berasa susunya, manisnya pas dan boba nya enak small, kenyal dan manis dan gue suka bentuk gelasnya lucu dan pas digenggaman. Kalo menurut Selvi, brown sugarnya ena