Langsung ke konten utama

Berhijab ;)

Tidak mudah, memulai beradaptasi dengan kebiasaan yang baru.. Aku yang senang sekali berfoto mengenakan baju dress dan bergaya sesuai dengan anak kuliahan yang baru banget di wisuda saat itu.. 

Akhir Desember 2012 aku memutuskan keluar dari pekerjaanku sebagai wartawan infotainment, sebagai sarjana muda, juga pengangguran muda aku menyadari bahwa aku bukan lagi anak mama yang cuma bisa berdiam diri dirumah lalu minta jajan. Masuk Tahun 2013 tepat ditanggal 7 Januari dini hari aku mendapatkan hidayah. Aku yang begitu sedang gencar2nya bertaubat, menghidupkan sholat shunah.. Malam itu, aku bersujud membawa berpuluh-puluh permintaan.. Aku memulainya dengan sholat taubat, aku hafalkan tata caranya, bacaan sujudnya, lalu doanya. kemudian aku sholat tahajud dan aku tutup dengan sholat hajat. 

Dalam sholat hajat aku bawa keinginanku untuk berjilbab, keinginan yang sebenarnya sudah lama sekali terbesit. Bermula dari kagumnya aku dengan perempuan berjilbab yang nampak cantik, manis, dan anggun tapi, tak mungkin aku  sedangkal itu ingin berjilbab karena ingin terlihat sama cantiknya dengan mereka. 

Malam itu, di malam yang begitu indah, aku merasakan ragaku luluh lemas namun kuat menahan sujud. Ku sebutkan satu persatu hajatku, aku memohon pekerjaan yang layak disegerakan, tapi, begitu ku ucapkan niat ingin berjilbab airmata mengalir begitu mudahnya, menangis sampai terisak seperti begitu asiknya bercerita denganNYA. 


Pagi itu, aku mencoba memantaskan diri berkaca dengan jilbab kepunyaan mama. Di saat yang sama aku mantapkan hati untuk memulai memakai jilbab dihari pertama untuk berkumpul dengan sahabat di kampus meskipun disaat itu hati belum sepenuhnya menerima. Seperti ada yang berbisik "nanti aja jilbabnya, nunggu 22 tahun pas tanggal 15 Januari besok" namun, kali ini aku mencoba melawan bisikan-bisikan itu. 

Alhamdulillah, tidak sampai 3 bulan aku mendapatkan pekerjaan baru, dan aku masih bisa mempertahankan prinsipku untuk berhijab. Sudah satu tahun lewat enam bulan aku berhijab. Buat aku, jilbab bukanlah pilihan tapi, jilbab adalah pakaianku.. Jilbab adalah perintah penciptaku. Dan aku sangat bersyukur, merasa lebih nyaman, aman, dan bahagia mencoba memenuhi kewajibanku sebagai seorang perempuan muslimah. Dan ingatlah, bersyukur itu tidak ada batasannya, tengok ke belakang sesekali lalu melangkah maju kedepan. Dan aku percaya, Allah selalu menjaga.. ;)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

im collector!

Aku pernah bilang bahwa aku adalah seorang lulusan sarjana komunikasi, aku paham sedikit banyak mengenai penyiaran radio dan tv, aku juga memiliki modal pengalaman 7 bulan sebagai jurnalis online sebelum aku lulus kuliah, prestasiku juga banyak dan aku terlalu sombong menongak bahkan menegaskan bahwa aku tidak suka berkerja kantoran, duduk dibelakang meja apalagi di sebuah Bank. Itu bukanlah aku, bukanlah passion ku.. Semua berubah, ketika aku mengundurkan diri menjadi jurnalist infotainment di media online pesatnews.com pada desember 2012 lalu, aku resmi menjadi seorang pengangguran. Beda rasanya, ketika kita baru lulus dan menunggu pekerjaan dengan posisi aku yang saat itu lulus malah berhenti berkerja. Lalu, aku harus rajin mengirimkan email, datang ke job expo agar aku bisa mendapatkan kerja. Beberapa media sudah ku datangi, namun tak satupun meloloskan aku dari nasib ini. Aku mulai luluh, aku mengubah pola pikirku. Aku tak bisa diam dirumah tanpa gaji. Aku coba melamar di bank

LIA PUSPITASARI

sedih banget rasanya gak bisa kasih apa2 buat sahabat gue lia puspitasari  hari ini gue lagi di warnet gue bingung mau kasih kejutan apa! sedangkan setiap tahunnya lia selalu kasih gue kado... gue cuma pengen bikin tulisan buat dia.. ya meskipun ini bukan apa2 tapi gue mau tulis ini... gue tulis blog ini pake warna biru warna kesukaan lia.. SEKILAS TENTANG SAHABATKU LIA sayang.. tahun 2005 lalu itu pertama kali kita kenal di lantai 3 kelas x-1 SMAN 112 Jakarta ya saat itu awal pertama kali perkenalan kita... dulu kita temenan gak cuma berdua bareng2 sama iza, ines, angel dan kita namain sama2 "eng ink eng". masalah demi masalah kita lewati sebenernya sih aku yang bermasalah naik ke kelas xi kita terpisah kamu masuk ipa sedangkan aku ips dan  kita juga jadi ber 4 sama dini dan angel. tetep aja aku bermasalah lagi... dan bubar!! tapi kita tetap gak pernah punya masalah kita nyambung.. ya diantara mereka aku paling nyambung sama kamu.. kita sama2 ikut ekskul jurnalistik sam

partner hidupku

Mungkin ini adalah pengalaman calon ibu. Gak kaya kebanyakan orang kehamilan diisi dengan ngidam pengen makan ini itu. Aku justru gak nafsu makan mulai dari 4 minggu kehamilan hingga kini memasuki 14 minggu berdasarkan hitungan dokter. Beberapa orang yang berpengalaman pasti akan support dan bilang "namanya juga hamil." Setiap kali aku ngeluh enek dan gak nafsu makan. "Paksain makan, biar enek muntah harus paksa aja kasian bayinya." Hampir tiap orang terdekat ngomong seperti ini. Mana mungkin aku gak kasian sama anakku sendiri? Mana mungkin aku gak mau memberikan nutrisi dan gizi buat anakku? Aku mengalami morning sickness sepanjang waktu, selagi bisa makan aku pasti makan, tapi kalo emang beneran nggak bisa, bukannya aku gak mau usaha dan gak mau berjuang. Mual yang parah sampai air putih juga nggak ketelan. Aku akhirnya tumbang dan perlu perawatan agar mual hilang dan bisa makan dan minum lagi. Beruntungnya aku memiliki suami yang tulus, ikhlas dan percaya