Langsung ke konten utama

wartawan di mata saya






Dalam UU No. 40 Tahun 1999 tentang pers dikatakan, wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik (Pasal 1 ayat 4). Wartawan atau jurnalis merupakan seseorang yang bekerja mencari, mengolah ,menganalisis lalu  menyusun dan menuliskan kembali berita yang di dapatkan dilapangan kemudian di sebarkan kepada khalayak baik melalui media cetak maupun media massa.  Wartawan di mata saya adalah pekerjaan yang penuh dengan tantangan dimana kita harus terjun langsung ke lapangan untuk membuat laporan dan liputan. Menjadi wartawan adalah pekerjaan yang tidak lepas dari resiko, karena dalam menulis berita wartawan tidak boleh memihak maupun menyinggung satu golongan tertentu. Demi mendapatkan tulisan yang terbaik tanpa meninggalkan fungsi jurnalistik itu sendiri yaitu mendidik, menghibur, informasi, dan  mengontrol .Wartawan kadang harus melewati medan yang cukup membahayakan dirinya sendiri, misalnya saat meliput tawuran atau demo wartawan harus mampu menjaga dirinya sendiri tanpa mengurangi mendapatkan hasil berita terbaik dan juga gambar terbaik sebaik pendukung dari berita itu sendiri. Ketika meliput banjir wartawan juga harus merasakan banjir itu secara langsung karena tulisan yang di buat wartawan harus yang benar-benar terjadi atau fakta dan tanpa rekayasa. Saat bergabung dengan ekstrakurikuler jurnalistik di SMA, enam tahun yang lalu saya merasakan menjadi seorang wartawan sekolah. Selain membuat majalah dinding saya dan teman-teman juga meliput acara sekolah.  misalnya pentas seni dan semua acara yang menjadi program kerja OSIS. Hasil liputan itu saya tuliskan pada majalah sekolah yang dibagikan secara gratis, dan ketika majalah itu terbit ada rasa bangga dan puas di hati. Semenjak itu saya begitu menyukai dunia jurnalistik dan alasan ini  juga yang membuat saya meneruskan kuliah di sekolah tinggi ilmu komunikasi dengan konsentrasi penyiaran. Karena kesukaan saya dalam  menulis saya juga menyalurkannya melalui blog pribadi. Selain itu saya juga pernah menjadi wartawan di litbang harian kompas yaitu melakukan wawancara melalui telepon untuk di terbitkan di harian kompas. Saya juga pernah melakukan polling lapangan dimana saya mewawancarai secara langsung responden ke tiap rt di daerah tertentu. Dan di mata saya menjadi wartawan adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan karena setiap berita kita bertemu dan bersosialisasi dengan orang-orang baru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

im collector!

Aku pernah bilang bahwa aku adalah seorang lulusan sarjana komunikasi, aku paham sedikit banyak mengenai penyiaran radio dan tv, aku juga memiliki modal pengalaman 7 bulan sebagai jurnalis online sebelum aku lulus kuliah, prestasiku juga banyak dan aku terlalu sombong menongak bahkan menegaskan bahwa aku tidak suka berkerja kantoran, duduk dibelakang meja apalagi di sebuah Bank. Itu bukanlah aku, bukanlah passion ku.. Semua berubah, ketika aku mengundurkan diri menjadi jurnalist infotainment di media online pesatnews.com pada desember 2012 lalu, aku resmi menjadi seorang pengangguran. Beda rasanya, ketika kita baru lulus dan menunggu pekerjaan dengan posisi aku yang saat itu lulus malah berhenti berkerja. Lalu, aku harus rajin mengirimkan email, datang ke job expo agar aku bisa mendapatkan kerja. Beberapa media sudah ku datangi, namun tak satupun meloloskan aku dari nasib ini. Aku mulai luluh, aku mengubah pola pikirku. Aku tak bisa diam dirumah tanpa gaji. Aku coba melamar di bank

LIA PUSPITASARI

sedih banget rasanya gak bisa kasih apa2 buat sahabat gue lia puspitasari  hari ini gue lagi di warnet gue bingung mau kasih kejutan apa! sedangkan setiap tahunnya lia selalu kasih gue kado... gue cuma pengen bikin tulisan buat dia.. ya meskipun ini bukan apa2 tapi gue mau tulis ini... gue tulis blog ini pake warna biru warna kesukaan lia.. SEKILAS TENTANG SAHABATKU LIA sayang.. tahun 2005 lalu itu pertama kali kita kenal di lantai 3 kelas x-1 SMAN 112 Jakarta ya saat itu awal pertama kali perkenalan kita... dulu kita temenan gak cuma berdua bareng2 sama iza, ines, angel dan kita namain sama2 "eng ink eng". masalah demi masalah kita lewati sebenernya sih aku yang bermasalah naik ke kelas xi kita terpisah kamu masuk ipa sedangkan aku ips dan  kita juga jadi ber 4 sama dini dan angel. tetep aja aku bermasalah lagi... dan bubar!! tapi kita tetap gak pernah punya masalah kita nyambung.. ya diantara mereka aku paling nyambung sama kamu.. kita sama2 ikut ekskul jurnalistik sam

partner hidupku

Mungkin ini adalah pengalaman calon ibu. Gak kaya kebanyakan orang kehamilan diisi dengan ngidam pengen makan ini itu. Aku justru gak nafsu makan mulai dari 4 minggu kehamilan hingga kini memasuki 14 minggu berdasarkan hitungan dokter. Beberapa orang yang berpengalaman pasti akan support dan bilang "namanya juga hamil." Setiap kali aku ngeluh enek dan gak nafsu makan. "Paksain makan, biar enek muntah harus paksa aja kasian bayinya." Hampir tiap orang terdekat ngomong seperti ini. Mana mungkin aku gak kasian sama anakku sendiri? Mana mungkin aku gak mau memberikan nutrisi dan gizi buat anakku? Aku mengalami morning sickness sepanjang waktu, selagi bisa makan aku pasti makan, tapi kalo emang beneran nggak bisa, bukannya aku gak mau usaha dan gak mau berjuang. Mual yang parah sampai air putih juga nggak ketelan. Aku akhirnya tumbang dan perlu perawatan agar mual hilang dan bisa makan dan minum lagi. Beruntungnya aku memiliki suami yang tulus, ikhlas dan percaya